Penyuluh Agama Islam Berikan Tausiah

Penyuluh Agama Islam Melawi Berikan Tausiah fkpaimelawi.com, NANGA PINOH-Penyuluh agama islam Ali Anshori memberikan tausiah singkat kepada majelis taklim ibu-ibu di desa Kenual kecamatan Nanga Pinoh. Tugas ini dilaksanakan dalam rangka membina umat islam di wilayah tugasnya. Dalam tausiah tersebut Ali Anshori menyampaikan pesan dari Hasan Albasri, yakni mengenai penyebab rusaknya hati seseorang. Kata Ali, mengutip pesan Hasan Albasri, ada enam penyebab hati seseorang menjadi rusak. 1. Sengaja berbuat dosa berharap nanti bisa taubat. Orang yang melakukan dosa itu ibarat memberikan tinta hitam pada cermin. Sedikit demi sedikit lama-lama cermin tersebut menjadi penuh tinta sehingga tidak bisa lagi memantulkan bayangan. Orang yg melakukan dosa dan berharap taubat ini bisa merusak hati. Misalnya ada yang mengajak bertaubat, kita kemudian berkata nantilah kalau sudah umur saya sekian tahun. JIka ini terus dilakukan, maka lama kelamaan kita akan merasa malu melaksanakan kebaikan, mau ke masjid malu, mau ngaji malu karena usia sudah tua. Maka dari itu, untuk memulai taubat itu ya mulai dari sekarang. Misalnya belum salat, ya mulai sekarang kita salat, kalau tidak bisa lima waktu ya satu waktu. 2. Belajar, tapi tidak mau melaksanakan. Artinya kita sudah pernah belajar ngaji, dan sudah bisa ngaji namun kita tidak mau melaksanakannya. Kita pernah belajar tentang salat duha, namun kita tidak mau melaksanakan duha, sudah belajar tentang puasa senin kamis namun kita tidak mau melaksanakannya. Dan ilmu yang sudah pernah kita pelajari namun tidak kita amalkan itu, akan membuat kita sombong. Coba misalnya ibu-ibu ingin mengingatkan orang yang sudah tahu maka akan disepelekan kita. Kita keluarkan dalil maka dia akan mengatakan saya sudah tahu dalil itu. Nah itu yang membuat seseorang yang paham namun tidak mau mengamalkan akan membuat kita menjadi sombong. 3. Beramal namun tidak ikhlas. Artinya dia akan melaksanakan ibadah namun menunggu ada orang banyak yang melihat. Dia akan melakukan sedekah namun harus diumumkan kepada public. Dia akan terlihat khusuk kalau salat di depan banyak orang. Namun begitu salat sendiri dia akan malas. JAdi ini yang disebut ibadah namun tidak ikhlas. Cara melatihnya bagaimana? upayakan melaksanakan salat tahajud, sebab salat tahajud itu dilaksanakan saat tengah malam, tidak ada yang melihat kecuali Allah. 4. Memakan rezeki Allah namun tidak mau bersyukur. Misalnya ada utusan bupati memberikan bantuan kepada jamaah masjid kita. Apakah kita tidak akan mengucapkan terimakasih kepada utusan bupati tersebut atau tidak. Atau kita akan mengatakan, ya sudah kamu pulang saja nanti saya akan terimakasih kepada pak bupati. Nah kepada utusannya saja kita harus terimakasih apalagi kepada yang memberi. Nah misalnya kita bangun tidur tidak bisa bergerak tangan kita, maka kita akan stress dan tidak bisa makan. Itu adalah kenikmatan yang terkadang kita lupakan, maka dari itu upayakan kita untuk bersyukur. Caranya bagaimana? bisa dengan salat duha, karena duha ini merupakan sedekah untuk persendian kita. 5. Tidak ridha dengan pemberian Allah. Allah menjadikan manusia itu mempunyai rasa bosan. Apapun itu yang kita miliki akan jadi bosan kalau sudah lama. Misalnya kita kita sudah motor, maka ketika melihat tetangganya punya mobil baru kita juga akan kepingin mobil, dan ketika sudah punya mobil baru beberapa saat kemudian kita melihat mobil yang lebih bagus kita akan kepingin mobil tersebut. Nah ini yang disebut tidak ridho dengan pemberian Allah. 6. Menguburkan jenazah namun tidak mau mengambil pelajaran darinya. Artinya ketika baru pulang dari pemakaman, kerabat, teman atau keluarga, perasaan kita itu biasa saja. Tidak ada perubahan. Ya banyak ada orang yg dikuburan bersenda gurau dengan kawannya yang lain. Padahal takziah itu salah satu nasehat untuk diri kita.

Comments

Popular posts from this blog

FKPAI Hadiri Silaturahmi Kerukunan Antar Umat Beragama GP Ansor

Pengertian Zakat

Upaya Guru Bahasa Arab Dalam Menumbuhkan Pemahaman Kitab Kepada Siswa di Madrasah Aliyah Baitulmal Pancasila Nanga Pinoh